WELCOME TO MY BLOG

Entri Populer














































Rabu, 12 Oktober 2011

MUSEUM TSUNAMI ACEH


Museum Tsunami Aceh adalah sebuah Museum untuk mengenang kembali pristiwa tsunami yang maha daysat yang menimpa Aceh  pada tanggal 26 Desember 2004.
fungsi Museum Tsunami Aceh ini adalah :
1. Sebagai objek sejarah, dimana museum tsunami akan menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami.
2. Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami.
3. Sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi tsunami.
4. Untuk mengingatkan bahaya bencana gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di “Cincin Api” Pasifik, sabuk gunung berapi, dan jalur yang mengelilingi Basin Pasifik. Wilayah cincin api merupakan daerah yang sering diterjang gempa bumi yang dapat memicu tsunami.

Konsep bangunan....
Museum yang terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar ini memiliki konsep rancangan yang sesuai dengan budaya Aceh.
Judul rancangan “Rumoh Aceh as Escape Hill” ini menggabungkan konsep escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau analogi amuk gelombang tsunami, tari tradisional Saman, cahaya Allah, serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.
Design bangunan hasil maha karya Muhammad Ridwan Kamil

·         Desain exterior musium.....



Tampilan eksterior yang luar biasa yang mengekspresikan keberagaman budaya Aceh melalui pemakaian ornamen dekoratif unsur transparansi elemen kulit luar bangunan.


·         Design Interior Museum.....

 Kolam.....

  
Bagian inti dari gedung museum tsunami  ini terdapat di Lantai dasar dan Lantai 2. Lantai satu merupakan area terbuka yang dilengkapi dengan kolam ditengahnya Disekeliling kolam terdapat beberapa prasasti berupa batu bulat yang bertuliskan Negara-negara yang memberikan bantuan pada saat terjadi bencana di Aceh.

Lorong tsunami.......


Ketika melewati lorong ini, pengunjung akan dibuat sedikit merinding, dimana suasana di lorong ini sedikit gelap, hanya diterangi oleh beberapa lampu saja yang menerangi jalan dan akan terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-quran. Kedua sisi dinding lorong begitu tinggi dan dibasahi oleh air (water fall) yang melambangkan kejadian ketika air bah tsunami datang. Seketika juga tubuh kita akan dibasahi oleh percikan air-air.

The light of God.......

sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya keatas sebuah lubang dengan tulisan arab “Allah” dan dinding sumur silinder dipenuhi nama para korban.sangat mengandung nilai-nilai religi merupakan cerminan dari Hablumminallah (konsep hubungan manusia dan Allah).

Lorong kebingungan........

Makin jauh kita menulusuri lorong, semakin terang lorong yang kita temukan. Ini mengandung arti bahwa, masyarakat yang tadinya kebingungan mendapatkan setitik cahaya terang dan pertolongan untuk dapat keluar dari musibah ini. Di ujunglorong terdapat Memoriam Hall yang berisi beberapa standing monitor, berisikan informasi dan gambar-gambar yang merekamkejadian di berbagai daerah di Aceh. Informasi disajikan dalam bentuk photo slide.
Kemudian akan bertemu sebuah jembatan yang dinamakan “Jembatan Perdamaian”.

Jembatan Perdamaian.......


Jembatan ini menggambarkan Aceh setelah tsunami yang berdamai dari konflik. Jika kita melihat ke bagian atas jembatan, terdapat tulisan kata “Damai” dalam beberapa bahasa asing. Yaitu dalam bahasa negara-negara yang memberikan bantuan pada Aceh seperti Arab Saudi (Assalammualaikum), Hongaria (Beket), dan Perancis (Palx).
Jembatan ini pula yang akan membawa kita menuju lantai 2.

Lantai terakhir atau paling atas dari gedung ini berisikan media-media pembelajaran (edukasi) berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop. Beberapa alat peraga yang ditampilkan antara lain, rancangan bangunan yang tahan gempa, model diagram patahan bumi.

Letak Museum Tsunami Aceh yaitu berada di kota Banda Aceh dekat Masjid Raya Bairurrahman Banda Aceh. Sebelum museum dibangun, dulunya adalah kantor Dinas Peternakan Aceh. Museum ini bersebelahan dengan Kerkhoff Peutjut, di jalan Sultan Iskandarmuda dan berhadapan dengan lapangan Blang Padang.


I LOVE ACEH^_^


Sabtu, 08 Oktober 2011

DOA HABIBIE dan AINUN


Kisah cinta mantan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3 Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dengan sang istri, HasrAinunHabibie, menjadi sangat manis. Di saat keduanya menyatakan hidup bersama hingga akhir hayat dan harus dipisahkan oleh kanker yang merenggut nyawa Ainun. Kendati telah berbeda dunia, keduanya masih tetap berhubungan dengan doa.



DOA HABIBIE dan AINUN

Terimakasih Allah,  Engkau telah lahirkan saya untuk ainun dan ainun untuk saya.
Terimakasih Allah,  Engkau telah pertemukan saya dengan ainun dan ainun dengan saya.
Terimakasih Allah, hari rabu tanggal 7 maret1962, Engkau titip kami bibit cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi melekat pada diri ainun dan saya.
Terimakasih Allah, Engkau telah memungkinkan kami menyiram bibit cinta ini dengan kasih sayang nilai cinta iman, taqwa dan budaya kami tiap saat sepanjang masa.
Terimakasih Allah, Engkau telah menikahkan ainun dengan saya sebagai suami istri tak terpisahkan dimanapun kami berada sepanjang masa.
Terimakasih Allah, Engkau telah perkenankan ainun dan saya bernaung dan berlindung di bawah bibit cinta titipanmu ini dimanapun kami berada, sepanjang masa sampai akhirat.
Terimakasih Allah, Engkau telah memungkinkan kami dapat menyaksikan,merasakan, menikmati dan mengalami titipanmu menjadi cinta yang paling murni, paling suci, paling sejati, paling sempurna, dan paling abadi di seluruh alam semesta dan sifat ini hanya dapat dimiliki oleh Engkau ya Allah.
Terimakasih Allah, Engkau telah jadikan ainun dan saya manunggal jiwa, roh, batin dan nurani kami melekat pada diri kami sepanjag masa di manapun kami berada.
Terimakasih Allah, Enggkau telah memungkinkan semua terjadi sebelum ainun dan saya. Tanggal 22 mei 2010 pukul 17.30 sementara dipisahkan. Ainun berada dalam alam baru dan saya berada masih di alam dunia.
Terimakasih Allah, pepisahan kami berlangsung damai, tenang, dan khidmat dengan keyakinan bahwa kebijaksanaanMu adalah terbaik untuk ainun dan saya.
Berilah ainun dan saya petunjuk mengambil jalan yang benar, kekuatan untuk mengatasi apa yang sedang dan akan kami hadapi di manapun kami berada.
Lindungilah ainun dan saya dari segala gangguan, ancaman dan godaan yang dapat mencemari cinta, murni, suci, sejati, sempurna dan abadi kami sepanjang masa.
Amin….
Luar biasa doa Bapak BJ Habibie dan Ainun semoga menjadi inspirasi dan bagian dari doa kita semua. ...



Rabu, 21 September 2011

SUARA HATI

21 Agustus 2011,,,, Saat cuti lebaran di bumi serambi mekah….
Mata ini begitu tajam untuk melihat apa yang sedang ku lihat,,,
Telinga ini begitu peka untuk mendengar apa yang sedang ku dengar..
Aku bernafas namun seakan mati..
Aku bernyanyi tetapi suara di sekeliling seakan sunyi…
Rasanya Ingin sekali ku menjerit dan menangis  dengan semua keadaan yang terjadi…
ingin sekali ku berlari kelaut luas dan berteriak sekuat-kuatnya untuk melepas semua kepedihan ini….
Sungguh aku tak tau dengan semua yang telah terjadi….
Tak tau dengan semua keadaan ini….
Karena memang tak ada yang memberitahukanku…

Sekarang di luar angin berhembus begitu kencang….
Menerobos jendela mencoba memberi kesejukan….
Tapi apa yang kurasakan????
Entahlah aku juga tak tau apa yang kurasakan
Perasaanku begitu campur aduk…
Pikiranku begitu kacau balau begitu tau kondisi ibuku saat ini…

Ibu….
Ibu yang dulunya sehat, kini begitu lemah tak berdaya karena sakit…
Mau makan saja harus suntik insulin terlebih dahulu…
Untuk sholatpun kini hanya bisa sambil terbaring…
Ibu, Sungguh tak sanggup ku melihat semua ini..
Ternyata benar mimpiku waktu itu….
Mimpi yang telah membuat jantungku  jadi berdetak tak menentu…
Mimpi yang terus saja membuatku jadi bertanya-tanya…..
Mimpi yang terus saja membuat perasan ini menjadi sangat resah…

Ya ALLAH..
Mungkinkah aku bisa Kuat???
Mungkinkah aku bisa Tegar????
Aku lemah….
Aku banyak dosa……
Aku suka mengeluh…..
Aku kerap lalai dan alpa……
Ampunilah aku Ya Allah……
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia yang Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir ,,,
Engkaulah yang Maha Pengasih diantara semua pengasih….
Ya ALLAH,
Aku tak mau ibuku  sampai tau tentang perasaanku yang seperti ini..
Aku harus bisa  selalu tersenyum, tersenyum dan tersenyum di depan ibu..
Senyuman yang tulus ikhlas dari hati meskipun itu sangat sulit…
Bantu aku ya Allah…..

Senin, 19 September 2011

KEINDAHAN PANTAI ACEH


Keindahan pantai Aceh memang tidak perlu diragukan lagi,, nggak percaya? Kunjungi saja ^^.hehehe Pantai di Aceh  terkenal dengan keindahannya yang mempesona, dimana Anda dapat menyaksikan pegunungan dan laut menjadi satu kesatuan yang indah, laut yang luar biasa indahnya,  tidaklah kalah dengan Bali ataupun Lombok^^. Warna laut terlihat seperti dua warna, yaitu hijau toska dan biru tua. Jika Anda ingin berekreasi ke pantai , jangan kuatir, Fasilitas- fasilitasnya sangat memadai. Anda juga bisa menggunakan perahu untuk berekreasi sambil melihat keindahan laut dan pemandangan di sekitarnya, seperti pegunungan dan dataran hijau yang membentang luas di depan mata. Asal Anda tahu saja, pantai2 di Aceh ini merupakan pantai-pantai yang menjadi obyek wisata para turis, baik turis lokal maupun mancanegara.



Indonesia memang menyimpan keindahan pantai dan laut yang memukau. Ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, karena itu marilah kita mau untuk mengenali lebih dalam tentang Indonesia dan keindahan alamnya, karena dari situlah rasa cinta akan merekah di hati. Seperti keindahan pantai dan laut di Aceh, jika Anda tidak pernah mengunjunginya, sesungguhnya memang amat disayangkan, karena disana, Anda bukan hanya melihat pantai yang biasa, tetapi juga keindahan pegunungan, dataran hijau, serta dapat menjelajahi dan belajar lebih dalam tentang pesona pantai Indonesia yang tak akan terlupakan seumur hidup Anda. Beberapa Pemandangan pantai di kawasan Aceh . Dimana pantainya yang begitu indah, serta pulau-pulai kecil yang berjejeran sepanjang pantai.





“ SUBHANALLAH YA “^^ Pantai- pantai  yang sangat indah dan dapat digunakan sebagai tempat berenang, berjemur , memancing, berlayar, menyelam dan kegiatan rekreasi lainnya.





Disore haripun pantai-pantai  ini akan terasa lebih indah, dimana kita dapat menyaksikan matahari terbenam yang penuh pesona. Menikmati sore yang tenang, Benar-benar hanya meyajikan keelokan yang tiada tara. Sunset adalah pemandangan indah yang sungguh sayang kalau dilewatkan begitu saja. Deburan ombak yang teratur diiringi angin berayun mendayu, merupakan perpaduan romantis. Belum lagi sambil menikmati jagung bakar manis serta es kelapa muda yang dihidangkan langsung dengan batoknya plus kucuran jeruk nipis pada kelapa muda tersebut, nikmatnya! Namun begitu adzan maghrib berkumandang, segera bersiap-siaplah untuk beranjak meninggalkan pantai, bila tak ingin kenangan indah Anda diusik oleh beberapa pemuda lokal yang tak segan-segan mengusir pengunjung pantai untuk segera berlalu dari lokasi . Maklum “ SERAMBI MEKAH “ gitu lho,,,heheh








ACEH LON SAYANG

Jumat, 09 September 2011

SEKILAS KISAHKU


Institut pemerintahan dalam negeri ( IPDN ) adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi kedinasan dalam lingkungan  departemen dalam negeri Republik Indonesia.
Dan aku merupakan bagian dari lembaga ini karena aku adalah seorang praja,, tepatnya sekarang ini adalah seorang nindya wanita praja yaitu sebutan untuk peserta didik tingkat III di IPDN.

Mau tau gimana kisahku???



BOARDING SCHOOL^^ nggak seindah atau seburuk2 yang di bayangkan . Banyak kesan,,cerita,,pengalaman unik serta cobaan di sini. mulai dari tahan emosi,,, tahan bicara,, tahan bertengkar,,,tahan beol ( karena nggak da air^^ )  , tahan nafas and yg paling penting  adalah tahan PERASAAN ,,,^^  kebayang nggak sih  gimana susahnya tahan perasaan,,,hehhehe

Terus terang ya ,sekolah di sini harus siap mental, kalau nggak kapan mau dewasanya,,^^ yang pastinya  aku merasa sangat beruntung bisa sekolah di sini….. dapat kawan baru, saudara baru, suasana baru, wawasan baru, orang tua baru, DULUNYA  juga pernah dapat pacar baru,,,hehehe serta keluarga baru yaitu keluarga besar institut pemerintahan dalam negeri ( IPDN ).

Awal ku mendaftar di IPDN aku sengaja tidak memberitahukan kepada kedua orang tuaku karena aku yakin jika aku memberitahukannya,,, mereka pasti akan melarangku….. Orang tuaku pernah berkata kepadaku,,, “Adek kalau kuliah paling jauh di Banda Aceh  ya” … hatiku langsung bergetar mendengar kata2 tersebut,,, karena jauh dari lubuk hatiku terdalam aku sangat ingin kuliah di luar pulau sumatra,,,
Sebenarnya aku tau mengapa mereka melarangku dan aku maklum,,  mungkin dulu aku memang agak sedikit manja, apalagi setelah kejadian tsunami,,,,  mereka agak enggan membiarkanku jauh dari mereka  karena mereka khawatir akan diriku…. Nah itulah alasan mengapa aku tidak memberitahukan kepada mereka,, aku tau sebenarnya apa yang telah aku lakukan ini adalah salah besar, karena apapun yang dilakukan oleh seorang anak jika tanpa restu orang tua itu tak ada artinya sama sekali.. maafkan hamba ya Allah….. Alhamdulillahnya aku memiliki seorang kakak yang sangat baik,,sayang dan mengerti aku,,,sekarang ini aku bisa sekolah di IPDN itu semua juga berkat motivasi dan dorongan dari kakakku,, mulai dari awal pendaftaran hingga test akademi semua biaya pendaftaran dan sebagainya dibiayai dan diurus oleh kakakku,,,,dialah motivatorku saat itu,,,kakakku adalah seorang pegawai negeri sipil di kabupaten Nagan Raya^^ …
Hingga terakhir test pantukhir,,, sebelum aku berangkat ke jatinangor ketika itulah aku baru memberitahukan kepada kedua orangtuaku,,,,, awalnya mereka  kurang setuju,,, Apalagi ibuku sampai menangis karena aku,,,ya Allah sungguh berdosanya hambamu ini hingga jatuh air mata ibuku,,,Ampuni hamba ya Allah,,,, tetapi setelah mendengarkan penjelasan dariku dan sedikit argument dari kakakku,,, akhirnya orang tuaku rela dan ikhlas mengizinkanku  pergi untuk menuntut ilmu,, apalagi ini semua adalah demi kebaikan dan keberhasilan putri bungsu mereka,,, Alhamdulillah ya Allah,,, hamba yakin dan percaya ini semua adalah kerenaMu ….

Sebenarnya masih banyak sih yang ingin ku tulis, tp berhubung otakku sudah tidak mau berkrompromi lagi dengan jari-jari tanganku,,, ya hanya ini yang dapat kubagi tentang  sekilsas kisahku,,, terima kasih^^

Minggu, 04 September 2011

CASWIZTE

Berawal dari sebuah sekolah, wira bangsa namanya. Tempat di mana para komunitas anak2 mencari ilmu, mencari pengalaman, serta mencari para sahabat. Nah begitu juga denganku dIsinilah tempatku berproses untuk mengejar cita2ku,  dididik dan di tempa selama 3 tahun serta melewati hari- hari yg penuh suka dan duka bersama para CASWIZTE yaitu sahabat2 terbaikku…

Sekilas tentang para caswizte  :


1. Vitra caswizte
Dewasa, cerewat, baik hati dan penyabar,,,, nggak pernah ngeluh meski begitu banyak cobaan yang di hadapinya,,,
Vitra caswizte adalah Vitra Mulyani Aglin yang biasa ku panggil ipit adalah kakak tertua diantara para caswizte, alim,  manis, kulit kecoklatan, gendut,  pendek persis seperti yuri chan seorang tokoh komik^^ hehehe…Ipit adalah seorang anak yatim piatu yang telah lama ditinggal pergi oleh ayahnya, dan baru2 ini tepatnya di tahun 2011 ia kembali di uji oleh Allah yaitu dengan  di tinggal pergi oleh nenek dan ibunya, kini yang di milikinya hanyalah  seorang adik laki2 yang bernama aidil, meski begitu banyak cobaan yg  dihadapi, tak pernah sedikitpun dia mengeluh dan menangis di hadapan kami, hanya senyum yg selalu  diperlihatkan kepada kami ,ketegarannya sungguh membuatku salut dan bangga menjadi sahabatnya^^
ipit sekarang bekerja sebagai pegawai PLN di sumatra utara, sambil bekerja iapun jg melanjutkan pendidikannya di bagian psikolog di sumatra utara^^ 
Sobat untungnya kini kau telah berhasil dan bisa menghasilkan uang sendiri sehingga tanpa harus merepotkan orang lain kau bisa menyekolahkan adikmu sendiri^^
aku sangat salut dengan prinsip dan karakter yang kau miliki,, ingin sekali kubelajar banyak hal darimu sobat,,,^^

2. Jufni Caswizte
Periang ,mudah marah tp hanya sebentar^^, dan penyayang,,,
Jufni Elliza yang biasa ku panggil jufni adalah kakak tertua ke 2 diantara para caswizte  yang bermuka bule^^ putih,,nggak terlalu tinggi dan sangat manis^^. Jufni merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, ia juga seorang anak yatim yang sangat tegar namun agak sedikit manja^^ jufni baru saja selesai sidang D3nya di bagian Farmasi di banda aceh, dan insyaallah akan wisuda pada bulan oktober ini^^amin.  rencananya ia akan melanjutkan pendidikan SI nya di farmasi usu sumatra utara^^

3.Mutia Caswizte,,,
Periang,,imut, warna kulit putih kemerahan persis seperti bule,,,manja,,dan paling centil diantara kami ber 4
Mutia Primadara yang biasa ku panggil mu2t adalah kakak ke 3 tertua diantara para caswizte,,,sedikit cerewet,mudah merajuk namun menyenangkan, mutia merupakan anak tertua dari 2 bersaudara,,memiliki seorang adik cewek yang bernama nadia, mutia sekarang kuliah di PSIK banda aceh. mutia adalah seorang anak piatu karena ibunya jg telah meninggal dunia, tp kini ia telah memiliki seorang ibu baru yang juga sangat baik dan sayang padanya,, ,,,

4. Rimesa Caswizte
Ya itulah aku, sibungsu caswizte,, namaku Rina Mellisa,,biasanya teman2 memanggilku dengan panggilan Rina,,,hanya para sahabatku yang memanggilku Lisa. Aku sekarang kuliah di IPDN (institut pemerintahan dalam negeri) , aku memiliki seorang kakak yang bernama sriwahyuni dan alhamdulillah di antara para caswizte hanya aku yang masih memiliki orang tua lengkap…Terima kasih ya Allah,,^^sebenarnya aku bingung bagaimana untuk mendeskripsikan diriku sendiri,,,kulit sawo matang,, muka bulat,, hidung pesek^^ teman2 banyak yang mengatakan aku mirip orang jawa,,tp jujur dari hatiku terdalam aku lebih senang jika dikatakan  mirip orang aceh dari pada orang jawa^^ heheh tp aku sangat bersyukur atas semua yang telah Allah berikan untukku,,,

Caswizte terimakasih ya karena telah mau menjadi sahabatku,,,sahabat terbaikku,,, aku sangat bersyukur, salut dan bangga karena bisa kenal dan bisa menjadi sahabat kalian,,,aku sayang kalian^^ FRIENDS FOREVER

INDAHNYA PERSAHABATAN


Cerpen
Indahnya persahabatan

Suasana pagi yang tenang hari itu sedikit berisik di barak kamar asrama yang berdiri dari bangunan persegi panjang dengan luas 30 x 10 meter, terdirir dari 3 lantai dengan jumlah 10 kamar di tiap lantainya. Barak Putri itu sebenarnya hening hampir-hampir lenggang karena hampir semua penghuninya sudah berpindah tempat menuju ruang makan. Berbaris teratur dan bersiap untuk mengambil jatah sarapan paginya. Tiba-tiba terdengar derak sepatu tergesa-gesa menuruni tangga dari lantai 3 tersebut. Dua orang pemudi dengan satu dasi digigit didepan mulutnya, dan yang seorang lagi sibuk dengan tali pinggangnya berlarian saling mendahulukan, mereka adalah Ririn dan Imel , mahasiswa tingkat 3 yang secara bersamaan pada pagi ini kesiangan memulai paginya.
Akhirnya aksi keterlambatan Ririn dan Imel berakhir dengan melewatkan sarapan pagi dan memilih untuk menyusup lebih cepat kedalam bus yang akan membawa mereka menuju kampus pagi ini. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya buat Ririn dan Imel mengalami pagi yang indah ini bersama, dulu sekali ketika mereka untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di kota ini, masuk kedalam lingkungan indah asrama kampus ini, mereka melakukan hal yang sama. Dua tahun yang lalu secara kebetulan mereka bertemu dibandara, duduk bersebelahan didalam bus jemputan dan tas mereka tertukar. 2 jam berikutnya setelah memasuki asrama kampus, semua mahasiswa dikumpulkan dan wajib mengunakan seragam universitas yang telah dibagikan, dan untuk pertama kalinya mereka membuat kehebohan dan keributan mengenai siapa yang salah membawa tas siapa, dan seperti yang kalian tahu mereka terlambat dihari pertama perkuliahan dimulai. seperti saat ini ketika mereka duduk bersebelahan, dengan peluh mengotori bagian depan kemeja dan menghiasi dahi mereka, sampai tiba-tiba perut mereka secara bersamaan mengeluarkan bunyi yang memilukan “kkrrrrrkk”, mereka saling menoleh satu sama lain dan tertawa, mereka benar-benar butuh makan!

Universitas Gading Taruna itulah nama tempat mereka menuntut ilmu saat ini. Merupakan salah satu tempat perkuliahan bergengsi yang mewajibkan para mahasiswanya hidup membumi alias diasramakan. Dan tentu saja tidak terlepas dari aturan-aturan kedisiplinan ( semi militer), aturan-aturan ini-itu, tata cara ini itu, yang sering sekali dikeluhkan para mahasiswanya tidak secara langsung, cukup dalam hati saja, karena sebenarnya mereka tahu apa yang mereka patuhi dan lakukan saat ini akan sangat berguna jika suatu saat setelah pendidikan ini berakhir dan mereka harus berbaur dengan masyarakat.

Suasana hari ini di kampus sedikit gerah walaupun matahari tidak seberapa menyilaukan. Sudah lewat dua puluh menit semenjak jam kedua pelajaran dimulai dan imel mulai bergerak gelisah sambil sesekali menekan perutnya. Menoleh kesamping kirinya Imel berbisik kepada Ririn.
 “ Ririn.. perut aku sakit nih, kamu ada makanan ga?”
    Ririn menoleh , “kagak”, pan elu tau kita     sama-sama telat.

Ririn cukup eksentrik, berasal dari Ibu kota, kreatif dan adaptatif. Ririn  tidak seperti kebanyakan anak perempuan lainnya, posture tubuhnya sedikit berbeda, sedikit lebih macho dibandingkan feminine. Dan dia tidak suka berdandan, hanya mau mengoleskan pelembab muka dan menyemprotkan sedikit parfum di kedua pergelangan tangannya. Ririn  mendapatkan julukan ‘Si elu’ dari kawan-kawan disekitarnya karena kebiasaan elu-gua nya yang tak pernah bisa ditinggalkan. Ciri khas berpakaiannya adalah menggunakan jaket disetiap kesempatan yang memungkinkan. Sedangkan Imel tipikal gadis sederhana, imel suka berdandan dan tidak berlebihan, pendiam dan suka panik disaat-saat terdesak sehingga sering sekali membuat kehebohan. Imel  lebih suka menyebutkan nama lawan bicaranya dan menyebut namanya sendiri dalam setiap percakapan. Ya, mereka berdua memang bertolak belakang tetapi mereka berdua saling melengkapi dan karenanya mereka bersahabat.

“oh ma God! Gw lupa, perasaan kemaren gua ada nyusupin sesuatu deh   didalam kantung tas gua!” seru Ririn
“bentar deh mel”  sambil Merogoh kantung celana panjangnya, Ririn mengeluarkan sesuatu,
“ya itu suatu bungkusan yippi” serunya pelan sambil cengengesan
“  apa itu?” Imel penasaran
“sepotong crackers yang berharga”  ririn nyengir kuda, dan dia mematahkan crackers yang tak jelas bentuknya itu dan membaginya setengah kepada imel.
“aman nih? Jangan-jangan uda kadaluarsa” Imel sangsi
“aman dah! Expired nya bulan September, lah ini masi Agustus”  Ririn ngakak tanpa suara
“ampuunn deehh!”  mau ga mau Imel akhirnya memakan crackers yang menyedihkan itu, lumayan buat mengganjal perut.

Tiba-tiba  “Imelda dan Rimesa” ,
Sontak Imel  dan ririn membeku, dan perlahan mengangkat wajah, 5 meter dari tempat mereka duduk,  dosen wali mereka berdiri dengan tegak, kokoh dan garang.. ‘glek’ Imel segera menelan sisa terakhir crackers yang tersangkut ditenggorokannya dan hampir membuatnya tersedak  kalian berdua setelah makan siang ikut pasukan tujuh belasan, Imellda kamu akan memimpin paduan suara, dan kamu Rimesa, kamu akan menjadi salah satu penggerek bendera, mengerti?’ Dosen wali yang agak menyeramkan ini menaikkan salah satu alisnya “siap! Mengerti” dan mereka pun berpandangan.

Menjadi anggota 17-an kedengarannya memang sangat keren, bergaya, tapi itu berarti ada jam tambahan lebih banyak, capek lebih banyak, makan lebih banyak, dan minum lebih banyak, itulah yang turut dirasakan oleh kedua sahabat itu. Sebagian hari mereka dihabiskan untuk belajar dan latihan dan ketika malam hari tiba mereka tertidur pulas karena kelelahan. Sebenarnya ada yang salah dengan keikutsertaan salah dari satu mereka. Imel alias imellsa ! belum pernah memimpin paduan suara manapun. Ini adalah pengalaman pertamanya, sementara Ririn alias Rimesa Sabrina merupakan salah satu anggota paskibra dijaman SMAnya. Entah dimana letak kesalahan dosen wali itu sampai menunjuk Imel. Seumur hidupnya Imel selalu menjadi peserta upacara bukannya malah memimpin paduan suara, tapi Imel orang yang cepat dan tanggap belajar, satu hal yang menjadi tambahan di setiap doanya di pagi hari semoga dia beruntung dan tidak grogi pada waktunya nanti.

Sehari sebelum 17 Agustus 
“Ah bosen nih, 17-an acaranya gituan melulu, yang upacara, terus baca undang-undang lah, ngulang teks proklamasi lah,kagak ada apa acara2 lain?” komentar susi teman seangkatan mereka
“ada dong! Joget poco2!” Eko yang bakalan jadi pemimpin upacara berkomentar  Sontak anak-anak yang lain yang lagi pada istirahat dipinggir lapangan tertawa terbahak bahak, ada yang sambil joget pula
“Apa sih makna 17 agustus buat kalian?” tiba-tiba Ririn bersuara sambil sedikit tercenung
“hari kemerdekaan kan? Apanya yang mau merdeka, toh hidup Negara gini2 terus mah, tak ada progress cuy!” celutuk salah satu anak cowok 
“tanggal 17 agustus ulang tahun gua” kata Dita cewek paling pendiam diangkatan mereka Sontak anak-anak kembali ribut, biasa minta ditraktir..
“Bagi aku ya, 17 agustus itu hari yang sakral, kalau tidak ada pengakuan proklamasi pada 17 agustus 1945 mungkin tak akan pernah ada yang namanya Republik Indonesia, bayangin aja deh gimana perjuangan orang-orang yang memperjuangkan deklarasi ini. Kayak kita kemarin yang seneng banget di ijinkan IB padahal mana pernah dapat IB selama 2 hari pool diluar” Patra cowok yang paling cakep dan menjabat sebagai wakil senat berkomentar
“Serasa dapat uang segepok disaat uang didompet elu Cuma tinggal goceng doang” ari menambahkan
“ah elu mah pitih muluu!” dastan yang duduk disamping Ari menimpali dan disambut selorohan dari teman-teman yang lainnya
“kalau mau memerdekakan negara ini yee.. ga perlu sebenarnya pake acara ceremonial belaka, yang penting tuh aksi, langsung kerja nyata, konkret. Yang penting ada manfaat yang kita lakuin terhadap masyarakat ini” Susi kembali menimpali
“lah itu seandainya semua org indonesia raya ini berfikir kayak elu, lalu upacara gimana? ditiadakan?” eko bertanya
“ya kagak.. tu masi ada bapak ibu KOPRI, bapak-bapak tentara, semua yang mengabdi pada Negara lah” ujar susi
“lah elu sebagai anak bangsa apa kagak mengabdi pada Negara, nah hidup elu mau diabdikan ke sapa neng?haha” dastan ngakak
“kepada Gusti Allah.. “ Ari tersenyum dikulum, teman-teman yang lain pada nyengir
“elu mah, lama-lama gua bacok ri, hahhaa” dastan menimpali sementara Susi memerah mukanya, malu..
“Banyak yang harus kita syukuri, bayangin aja kitajuga bisa menikmati kemajuan pengetahuan, ilmu, dan dan kebijaksanaan setelah kemerdekaan diperoleh juga karena ada orang yang mengorbankan diri untuk memajukannya, ya mereka itu yang terbaring di makam pahlawan dan mereka yang entah berantah kuburannya demi berharap dan memperjuangkan kemerdekaan”
“kata Atok Imel ya.. jangan tanya apa yang telah Negara berikan kepadamu tapi tanyakanlah apa yang udah kamu berikan kepada Negara ini, atok ivy dulunya Cuma seorang pemuda yang lahir sebelum kemerdekaan dan sempat merasakan gimana engga enaknya menjadi anak-anak di jaman dulu, orang-orang asing,bahasa yang bercampur, ketakutan, kecemasan, teriakan-teriakan, jangankan untuk bermain dengan sesama teman, keluar pintu rumah saja kata atok udah senang banget, jauh beda dengan anak pemuda jaman sekarang, pergi pagi eh pulangnya pagi lagi” Imel yang tadi terdiam membuka suara Hening..mereka terdiam mendengarkan
“dulu itu ya, apa-apa serba susah, buat makan susah, buat komunikasi susah Cuma ada radio doang, dimana-mana terjadi pemberontakan, sama sekali tidak ada kebebasan, sampai akhirnya pengumuman proklamasi itu tiba, para pejuang dan pahlawan bangsa itu yang merebut kemerdekaan dengan cucuran keringat bercampur darah dan nyawa jadi kebohongan besar dan fitnah yang keji jika ada orang mengatakan bahwa kemerdekaan kita adalah hadiah dari Jepang maupun Belanda”
“sekarang kita memang masa perjuangan fisik udah berakhir, sekarang tinggal kita generasi penerus yang harus mengisi kemerdekaan ini dengan rasa tanggung jawab dengan keahlian menurut bidangnya masing-masing, coba kita diposisi mereka yang telah memperjuangkan kemerdekaan ini, apakah kita rela bila melihat bumi pertiwi yang telah dipertahankan mati-matian direbut oleh bangsa lain? Ga hanya dari wilayahnya, budaya kita ciri khas kita? Apakah kita rela? Kita akan marah sekali bukan?” Imel mengakhiri
“Jujur aja mel, gua ga rela pajak yang kita bayar larinya ke kantong Gayus dkk.” Celutuk Dastan sambil cengengesan
“emang elunya mau gitu jadi Gayus pake wig kemana-mana?” Ari nyengir, teman-teman yang lain tertawa
“Najoong! Kagak! Gua mah mau hidup tenang, nyari rejeki halaall!!” Seru Dastan.
“Nah, bayangin kalau semua orang di Indonesia raya ini berfikiran macam elu, nyari rejeki halal, mau berusaha untuk menaikkan taraf kehidupan dengan cara yang benar, insya Allah negara ini walau masih status berkembang bakalan sejahtera tan,” Ririn menambahkan
“Jas Merah lah ya.” Gumam Eko ‘apa-an tuh?’
“jangan sekali-kali merupakan sejara, gimana sih elu” 
“maklum gua anak IPA”
“IPA masi ada pelajaran sejarah kale..”

Dan untuk sesaat anak-anak itu tenggelam bersama canda tawa mereka, dan tiba-tiba:  PRIIIIIIIIITTT
“Hei kalian! Waktu istirahatnya lewat 10 menit! Lanjutkan gladi     resik!!’ pelatih mereka menghampiri sambil berkacak pinggang
“SIAP PELATIH!” serempak mereka menjawab Dan gladi resik pun dimulai..

Tepat tanggal 17 agustus,  10 menit sebelum upacara dimulai 
“Ririn.. aku panik nih! Aduh gimana yaa?” Imel berjalan bolak balik dihadapan Ririn yang sibuk berkutat dengan tali temali sepatunya
“Santai mel, elu pasti bisa! Percaya gua dah” Ririn masih menunduk
“ga Rin.. it’s the first time lho.. aku nervous, nih tanganku coba rasain.. rasaa..” imel menempelkan jari jemarinya yang gemetaran ke pipi Ririn,dingin.
“sini tangan elu” Ririn mengambil tangan Imel dan menautkan dengan jari jemarinya
“be cool mel, semua akan baik-baik saja. Percaya gua deh. Gua juga sama groginya kaya elu”
“tapi kamu sudah terbiasa bora, aku.. mana pernah” ujar Imel
“be cool mel, semua akan baik-baik saja. Percaya gua deh. Gua juga sama groginya kaya elu”
“tapi kamu sudah terbiasa bora, aku.. mana pernah” ujar mel
“pasti bisa, sebut nama gua tiga kali pasti elu tenang deh” Ririn nyengir kuda dan sebagai imbalannya Imel menjitak kepalanya
“sakit tauu!!” Ririn meringis tapi tidak menghentikan tawanya
‘percaya deh mel, ayo kita transfer energy! Nah sini tangan elu” Ririn menangkupkan kedua belah tangan mereka dan menggenggamnya erat-erat seraya berujar berkali kali
“kita pasti bisa”

Kemudian mereka keluar melangkah keluar kamar menuju lapangan upacara yang telah disiapkan Bau rumput hijau yang basah menyambut mereka, kemudian Ririn dan Imel berpisah menuju tempat mereka masing-masing. Pagi itu sangat cerah, matahari mulai memancarkan cahayanya di ufuk timur, udara pagi begitu segar, para mahasiswa peserta sekaligus pelaksana upacara menggunakan seragam mereka rapi, puluhan umbul-umbul warna-warni telah terpasang diarea lapangan upacara sesekali berayun tertiup angin, dan barisan-barisan mulai dibentuk, waktu untuk memperingati detik-detik proklamasi hampir tiba.
Tiba saatnya prosesi itu di mulai, satu persatu seperti biasa. Tahapan yang sudah sangat dihafal dan dilakukan satu kali di setiap tahunnya. Proklamasi di perdengarkan, dan sang Merah Putih siap dikibarkan. Ririn dengan mantap melangkahkan kakinya dan dengan anggun membentangkan Sang Merah Putih yang siap menemui puncak tertingginya, Imel sudah bersiap di hadapan paduan suaranya, sebelum lagu dimulai Imel sempat terseyum dan berceletuk
 “masih ingat lagu Indonesia Raya? Semangat ya!”
Dan suara-suara indah itu menggema dan menggaung ke angkasa mengantarkan
sang merah putih ke langit biru yang menyambutnya, Merdeka!

Sabtu, 03 September 2011

TERIMA KASIH TEMAN



 Di desa itu, cisempur namanya…
Ada kesan yang terlalu mendalam
Mengumbar bau tua dan warna hangat cahaya petang……
Tampaknya kini di benakku kembali hadir memori indah silam itu,
Kenangan indah bersama kalian
Yang Takkan mampu digapai kembali oleh tangan,
namun hanya mampu ditayang di atas layar hati,
Diprojektori oleh memori yang menjadi episoed-episode yang tetap betah bertahan selamanya,,,
kini kembali kukumpulkan kepingan-kepingan kecil yang bertebaran tersebut menjadi sebuah catan indah...
Sungguh Aku rindu saat itu,,,,
Saat kita masih bersama,,,namun apalah daya,,,
21 hari tlah terjejaki
ada banyak senyum, canda, riang dan tawa yang tecipta
diantara pergantian siang dan malam yang silih berganti.
Hari demi hari terus berjalan
Menuju kemajuan akan dunia yang semakin berubah,
pergantian waktupun tidak dapat dielakkan
perubahan adalah sebuah realitas yang harus di hadapi
Teman…
masih ingatkah kalian harmoni kicauan burung yang saling menyapa disela dahan pohon-pohon tua????
hamparan sawah yang terbentang luas sebagai zona pertanian dengan udara yang sangat menyegarkan???
Sebuah kantor desa yang tidak terlalu luas namun tertata rapi???
Sate madura di ujung jalan sana???
Sebuah kolam ikan di depan mesjid tua yang menjadi saksi bertambah dewasanya pice dan andreas????
3 induk semang meski bangunnya kecil tetapi memiliki banyak kenangan,,,???
saat kita berjalan bersama2 mengelilingi kota bandung,,,ke danau batu cinta,,ke air terjun buatan yg meski kecil namun sangat indah di pandang mata????
Saat kita ikut memeriahkan gelora bung karno dengan teriakan2 yang menggelegar???
Indah sungguh indah….
Namun kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan terindah saat bersama kalian..
Terima kasih teman, karena kalian telah mau menjadi teman-teman terbaikku,
terima kasih yang tak terhingga tulusku ucapkan dari lubuk hatiku terdalam
terimakasih atas segala kebaikan kalian,,
Tidak heran jika kalian tidak pernah luput dari ingatanku dan akan tetap selalu di hatiku..
Mengenal kalian merupakan satu keindahan
berteman dengan kalian merupakan satu kebahagiaan.
Terima kasih teman.^^
By: Rina Mellisa